Monday, June 23, 2008

GEOGRAFI DAN KEMAKMURAN NEGARA



Tingkat kemakmuran suatu negara dan lokasinya terhadap garis lintang sejak lama diketahui ada korelasinya. Benua yang berada di sekitar ekuator seperti Afrika dan Amerika Selatan merupakan wilayah-wilayah yang miskin. Bahkan di dalam satu benua seperti Afrika dan Amerika akibat posisi negara dari garis ekuator juga dapat dilihat perbedaan tingkat kemakmurannya. Di benua Afrika negara yang termakmur terletak di bagian selatan yaitu :Afrika Selatan, Botswana dan Namibia dan negara-2 bagian utara benua tersebut. Demikian juga halnya di Amerika Latin : Argentina, Chili,dan Uruguay merupakan negara yang makmur. Di benua Asia, Indonesia yang terletak di ekuator termasuk negara miskin. Negara-negara yang termasuk paling makmur dengan standar hidup yang tinggi berada di bagian utara yang jauh dari ekuator seperti Canada dan negara-2 Skandinavia. Di dalam benua yang termasuk wilayah makmur dan bahkan di dalam negara besar, kemakmuran meningkat sebanding dengan jarak yang semakin jauh dengan garis ekuator. Eropa bagian selatan lebih miskin dibandingkan bagian utara.

Peneliti dari Harvard’s Center for International Development (CID) pada tahun 2001 menyimpulkan hanya ada 3 negara/wilayah di daerah tropis yang mempunyai pendapatan kategori tinggi menurut Bank Dunia, yaitu : Hongkong, Singapore dan sebagian Taiwan. Sedangkan wilayah lainnya termasuk negara yang tingkat kemakmurannya rendah atau sedang. Memang sedikit ada perkecualian seperti Rusia dan Australia yang lebih makmur dibandingkan negara-2 di bagian selatan Eropa. Demikian juga dengan negara-2 di Timur Tengah yang kaya minyak ada perkecualian. Bagian Selatan Inggris lebih kaya dengan bagian Utara. Moscow atau khususnya St. Petersbug lebih kaya dibandingkan misalnya Siberia.

Filsuf dari Perancis, Montesquieu, pada abad 18 mengadakan evaluasi atas fenomena tersebut dengan suatu kesimpulan bahwa : udara yang dingin akan menyebabkan kontraksi dari serabut -2 yang ada pada bagian luar tubuh, sehingga meningkatkan elasitasnya dan mempercepat kembalinya aliran darah dari tempat-2 terjauh ke jantung. Kontrakksi tersebut meningkatkan tenaga. Sebaliknya udara hangat akan mengendorkan dan memperpanjang serabut, sehingga mengurangi elastisitas dan tenaga. Oleh karena itu orang-2 di udara dingin lebih bertenaga. Pada abad 19 sejarawan Henry Thomas Buckle berpendapat bahwa ” iklim, tanah, makanan dan aspek-aspek alam lainnya merupakan penyebab utama dari perkembangan intelektual ”. Iklim, tanah, makanan, penyebab yang tidak langsung yang mempengaruhi akumulasi dan distribusi dari kemakmuran. Aspek-2 alam lainnya secara langsung mempengaruhi akumulasi dan distribusi dari cara berpikir dan imaginasi seseorang dalam menghadapi faktor ekternal. Sementara itu psycholog Jared Diamond berpendapat bahwa faktor perkembangan teknologi dan penyebarannya ke negara-negara bekas koloni berperan meningkatkan kemakmuran negara-2 tersebut. Ia mencatat perkembangan teknologi di bidang pertanian, mesin dan obat-2an berakibat meningkatnya kemakmuran di negara-2 Timur Tengah, bagian utara India dan bagian selatan China.

Pengaruh lainnya yang perlu dicatat adalah kutu, nyamuk dan tikus, yang berkembang lebih cepat di wilayah yang temperaturnya lebih panas dan kelembaban tinggi menyadi sumber berbagai penyakit . Negara-2 di wilayah garis ekuator merupakan wilayah endemik berbagai penyakit yang disebarkan binatang-2 tersebut seperti misalnya malaria. Berbagai penyakit akan menurunkan produktifitas SDM. Juga kegagalan panen karena binatang berbentuk kutu dan tikus merupakan ancaman yang kronis dan sulit diberantas. Hal ini tentu saja akan berakibat menurunnya produksi pertanian yang selanjutnya mengurangi kemakmuran negara tersebut.

Bagaimana dengan Indonesia yang merupakan wilayah yang berada di sepanjang ekuator ? Mungkin perlu ada penelitian tersendiri apakah memang wilayah Propinsi, Kabupaten atau Kecamatan yang semakin jauh dari ekuator memang lebih makmur dibandingkan dengan wilayah yang berada atau lebih dekat dengan ekuator. Ada yang punya data ? Silahkan berkontribusi !.

No comments: